Komandan Koperasi Rejo Tani Bondowoso
Menjadi Ketua Koperasi Rejo Tani, Kecamatan Sumberwringin, Bondowoso adalah hal yang tak pernah direncanakan oleh Bapak Suyitno. Koperasi yang beranggotakan petani dari 43 Kelompok Tani Kopi di Bondowoso telah bermufakat pada Rapat Anggota Tahunan 2016 menetapkan Kepemimpinan periode 2016-2021 pada Purnawirawan Bhayangkara Negara ini.
Bukan hanya karena mantan Komandan Kepolisian Sektor yang dinilai mampu memimpin, bapak dari dua anak ini juga adalah petani yang gigih sejak tahun 1986. Kegigihan dan keseriusannya menjadi petani kopi telah membuahkan hasil yang manis. Kopi olahannya keluar menjadi juara terbaik Festival Kopi Nusantara pada lomba Uji Cita Rasa Kopi Arabika Juli 2016 lalu.
Pria Kelahiran Rambipuji Jember 59 tahun yang lalu ini menceritakan banyak kelompok tani yang saat ini telah memiliki berbagai alat paska panen di tiap Unit Pengolahan Hasil (UPH) yang merupakan hasil bantuan. Sejak tahun 2011 selepas penerapan kluster kopi Arabika Bondowoso yang disusul kemudian dengan adanya sertifikat Indikasi Geografis untuk komoditas Kopi Arabika Java Ijen-Raung (tahun 2013) telah membuat banyak eksportir yang berlomba-lomba membeli dan memasarkan Kopi Arabika Java Ijen-Raung ke pasar dunia. Hal ini telah menjadikan semangat petani kian menggelora untuk meningkatkan mutu dengan pengolahan yang baik.
Semangat untuk meningkatkan produksi semakin berkobar dengan adanya penambahan ketersediaan lahan oleh PT Perhutani yang bersinergi dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dengan memberi kesempatan pada anggota Koperasi Rejo Tani untuk menanam kopi arabika di lahan hutan produksi dan di hutan Lindung lereng Gunung Raung dan Ijen. Jatah awalnya sudah cukup luas di kisaran 4000 hektare kini ditambah menjadi hampir 14000 hektare.
Saat berada di UPH kelompok Tani Maju di Desa Sukorejo-Sumber Wringin, Bondowoso. Bapak Suyitno menyampaikan, betapa pemerintah daerah dan provinsi baik melalui instansi-instansi seperti Dinas Kehutanan dan perkebunan, Dinas koperasi, Bank Indonesia melalui program CSRnya juga pihak BUMN seperti PT Perhutani, Bank Jatim serta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao memberi bantuan yang sangat besar terhadap petani kopi yang tergabung di koperasi Rejo Tani baik berupa pembinaan dan pelatihan yang intensif mengenai pra dan paska Panen, juga memberi bantuan alat produksi, memberi informasi perkembangan kopi dunia.
Petani-petani kopi Bondowoso kini juga tak hanya berurusan dengan hulu namun kini telah merambah hilir yaitu terciptanya produk yang dipasarkan. Ada kurang lebih 23 PIRT Kopi Bubuk Kemasan produk petani kopi kecamatan Sumberwringin yang terdaftar dan dipasarkan ke seluruh Indonesia. Bahkan kini Mantan Kapolsek Pujer ini memiliki produk kopi kemasan yang bermerk ‘Kopi Raja’ yang telah dipasarkannya di Jawa, Bali, Sulawesi dan Kalimantan.
Kedepannya Pak Suyitno berharap kelompok tani yang tergabung dalam Koperasi Rejo Tani tetap kompak dan setia melakukan penjualan kopi kepada mitra-mitra usaha yang melakukan kerjasama dan pembinaan kepada petani. Aturan satu pintu penjualan lewat Koperasi Tani Rejo tak mengikat para anggotanya. Tiap Kelompok Tani juga bisa langsung menjual produk kopinya ke mitra usaha di luar rekomendasi Koperasi. Asalkan tetap membawa nama Kopi Arabika Java Ijen-Raung. Hal ini bertujuan untuk membawa nama Arabika Java Ijen-Raung ke pasar kopi dunia. Koperasi Rejo Tani yang dipimpinnya kini memiliki tujuan jangka panjang yaitu melakukan ekspor secara mandiri.
Post Comment