Diduga Awan Jatuh, BMKG Sebut Bukan Fenomena Alam
Minumkopi.com – Viral sebuah video di media sosial yang menampilkan sebuah gumpalan putih yang menyerupai awan jatuh dari atas langit.
Lokasi kejadian tepatnya ada di Murung Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) beberapa hari di tambang milik PT Adaro Energy Tbk.
Fenomena unik tersebut langsung diunggah oleh akun Instagram @ngakaksehat dan akun @banuafyp, langsung menyedot perhatian warganet.
Unggahan video tersebut telah di tonton 535 ribu kali dan dikomentari oleh 1.017 pengguna Instagram.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan jika benda putih yang di temukan tersebut bukan awan jatuh.
BMKG menyebutkan bahwa benda tersebut merupakan gumpalan uap atau gas.
“Fenomena tersebut kemungkinan besar bukan awan alami, melainkan kondensasi uap air atau gas akibat aktivitas manusia yang terjadi di wilayah pertambangan,” kata Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani di Jakarta Sabtu (16/11).
Andri menyebutkan jika awan tidak dapat jatuh ke permukaan sebagai gumpalan padat. Hal tersebut dikarenakan partikelnya sangat ringan dan tersebar dengan kerapatan rendah.
Selain itu juga, dikarenakan awan adalah kumpulan tetesan air atau kristal es yang sangat kecil dan ringan.
Sehingga menyebabkan awan tetap melayang di atmosfer dengan bantuan arus udara.
Diketahui juga, partikel awan biasanya menguap sebelum mencapai tanah terutama ketika terjadi perubahan lingkungan yang terjadi di wilayah tersebut.
Oleh sebab itu, kata dia, fenomena dalam video tersebut kemungkinan besar bukan awan alami, melainkan kondensasi uap air atau gas akibat aktivitas teknis atau operasional.
Menurutnya, salah satu penyebabnya adalah karena adanya pelepasan gas bertekanan tinggi dari aktivitas tambang.
Ditambah dengan suhu rendah dan kelembapan tinggi sehingga lingkungan tersebut mendukung pembentukan uang kondensasi.
Fenomena ini memang tampak seperti awan turun atau jatuh karena gumpalan uap atau gas yang dilepaskan.
Bisa bergerak ke area yang lebih rendah akibat gravitasi yang lebih berat dari pada udara di sekitarnya.
“Uap atau gas ini sering kali lebih padat dari pada awan alami, sehingga tampak seperti bisa di sentuh atau dipegang.”
Namun, ini hanya efek visual, karena sebenarnya yang terlihat hanyalah gumpalan gas yang bersifat sementara,” jelasnya.
Post Comment