5 WNI Ditembak di Perairan Malaysia, 1 Tewas 4 Terluka
Minumkopi.com – Diberitakan ada 5 WNI ditembak diperairan Malaysia yang berprofesi sebagai pekerja migran di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, Jumat (24/1/2024) dini hari.
Penembakan tersebut diketahui dilakukan oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) yang tengah bertugas mendapati kapal yang berisi lima pekerja migran Indonesia (PMI) yang sedang melitas di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia.
Berdasarkan komunikasi KBRI dengan PDRM didapat konfirmasi bahwa benar pada tanggal 24 Januari 2025 telah terjadi penembakan oleh APMM terhadap warga negara Indonesia yang diduga akan keluar dari Malaysia melalui jalur ilegal,” ucapnya dalam keterangannya, Senin (27/1/2025).
Akibat dari penembakan tersebut, 1 pekerja migran Indonesia tewas, 1 lainnya dalam kondisi kritis, dan 3 lainnya mengalami luka-luka.
Diketahui ada dua warga Aceh juga yang menjadi korban dalam penembakan tersebut. Keduanya yakni Andry Ramadhana (30) warga asal Gampong Keude Pante Raja, Kecamatan Pante Raja, Kabupaten Pidie yang mengalami luka tembak di lengan.

Baca juga; Salam Perpisahan Sty dan 8 Asisten, Penyesalan Mendalam dan Mengharukan
Kemudian Muhammad Hanafiah (40) warga Gamping Alue Bugeng Kecamatan Peureulak Timur, Kabupaten Aceh Timur yang tertembak dibagian paha.
Muhammad Hanafiah bersama dengan tiga Warga Negara Indonesia (WNI) yang mengalami luka saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit di Malaysia.
Sedangkan satu WNI yang benama Basri Warga Rokan Hulu Riau yang berperan sebagai Awak Buah Kapal (ABK) meninggal dunia akibat insiden penembakan tersebut. Sedangkan Andry Ramadhana diketahui menjalani pengobatan secara terpisah atas lukanya disebuah klinik di Malaysia.
Penjelasan 5 WNI Ditembak di Perairan Malaysia Versi Indonesia
Terjadi aksi saling kejar mengejar dan saling salib menyalib dengan kapal patroli APMM pada saat itu di tanggal 24 Januari 2025. Hingga selanjutnya petugas maritim Malaysia itu melepas tembakan membabi buta ke arah boat WNI yang bejarak antara 20 meter hingga 25 meter di tengah malam gelap.
Sedangkan penjelasan dari Kepolisian Malaysia mengenai 5 WNI ditembak di perairan malaysia tersebut terjadi karena adanya perlawanan dari WNI.
5 WNI yang berada didalam perahu menabrak kapal Badan Penegakan Maritim Malaysia yang sedang melakukan tugas partoli di Tanjung Rhu.
“Apalagi disebutkan dua tersangka dari kapal, bersenjata parang menyerang mereka, kata Hussein selaku Kepala Polisi Selangor.
Dalam insiden tersebut, Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani menyatakan bahwa Kementerian P2MI akan mendorong dialog dengan Pemerintah Malaysia guna membahas langkah-langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
“Kami mendesak Pemerintah Malaysia untuk mengusut tuntas peristiwa ini, jika terbukti bahwa petugas APMM menggunakan kekuatan berlebihan, maka harus ada tindakan tegas sesuai hukum yang berlaku,” lanjut Cristina.
Post Comment