Minumkopi.com – Kasus hukum kembali menjerat artis kontroversi Nikita Mirzani menjadi tersangka yang menjadi sorotan publik.
Diketahui bahwa Polda Metro Jaya telah menetapkan dirinya dan juga asistennya sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan dan pengancaman melalui media elektronik.
Kasus ini berkembang dengan ancaman hukuman berat, mengingat pasa yang dikenakan tidak hanya mencakup UU ITE, tetapi juga pasal terkait tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Artis Nikita Mirzani menjadi tersangka atas laporan dari dokter Reza Gladys dengan dugaan pengancaman dan juga pemerasan melalui media elektronik.
Hal ini diungkap oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary.
Baca juga; Taman Safari Indonesia, Dua Wanita Bawa 3 Anak Turun Dari Mobil
“Benar, Sdri NM dan Sdr IM telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya berdasarkan bukti yang cukup dan berdasarkan hasil gelar perkara,” kata Ade Ary dalam keterangannya, Kamis (20/2/2025).
Ade menyampaikan, pihak kepolisian akan melakukan pemanggilan kembali terhadao Nikita Mirzani dan IM. Sebenarnya, Nikita dan juga IM dijadwalkan diperiksa Kamis hari ini.
Hanya saja, Nikita dan juga IM meminta agar pemeriksaan tersebut ditunda dikarenakan masih ada keperluan terkait dengan pekerjaan yang tidak bisa di tinggalkan maupun diwakilkan.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary menjelaskan bahwa laporan ini bermula dari keluhan Reza Gladys yang merasa nama dan produknya dijelek-jelekan di akun TikTok Nikita Mirzani.
Merasa dirugikan, pengusaha skincare tersebut mencoba untuk menghubungi Nikita melalui asistennya, Mail Syahputra, untuk bertemu dan bersilaturahmi pada 13 November 2024.
Namun menurut Reza, pertemuan itu justru berujung pada dugaan pemerasan kepada dirinya. Ia mengaku diminta menyerahkan uang sebesar Rp 5 miliar agar Nikita tidak membahasnya lagi di media sosial.
Merasa tertekan, Reza akhirnya mentransfer uang sebesar Rp 4 miliar secara bertahap ke rekening yang diarahkan oleh pihak Nikita Mirzani.
Pada 14 November 2024, Reza mengirimkan Rp 2 miliar kemudian keesokan harinya, 15 November 2024, dirinya kembali mentransfer Rp 2 miliar.
“Atas kejadian tersebut, korban merasa telah diperas dan mengalami kerugian sebesar Rp 4 miliar,” ujar Ade.