Herry IP Pelatih Ganda Putra di Tawar China Gaji 3 Kali Lipat
Minumkopi.com – Pelatih bulu tangkis ganda putra Indonesia, Herry Iman Piemgadi atau Herry IP dirumorkan dapat tawaran dari beberapa negara.
Diberitakan bahwa, Herry IP merupakan salah satu pelatih yang terkena perombakan yang dilakukan oleh pengurus PBSI yang baru.
Hal ini dikonfirmasi secara langsung oleh Herry sendiri, yang menyebut dirinya sudah resmi tidak lagi menjadi pelatih sektor mix double atau team ganda.
“Iya benar, tak lagi menjadi pelatih ganda campuran di Pelatnas PBSI,” kata Herry saat di konfirmasi melalui pesan singkat, Kamis (19/12/2024).
Namun, pelatih yang biasa di juluki Naga Api ini belum mau menjelaskan secara detail terkait alasan di balik keputusan tersebut.
Baca juga; Jack Miller Ungkap Kekecewaannya Dua Tahun Bersama KTM
Setelah diketahui sudah tidak melatih di Pelatnas PBSI, Herry IP langsung di lirik oleh beberapa negara yang antara lain adalah Malaysia.
Herry mendapatkan tawaran langsung dari Asosiasi Badminton Malaysia atau BAM usai Tan Bin Shen dan Poh Chai Boon dikabarkan hengkang usai kontraknya berakhir.
Herry IP di Tawar Untuk Melatih Team China
Asosiasi Bulu Tangkis China (CBA) juga tertarik dengan kemampuan cara melatih sang Naga Api.
Media China sendiri, Aiyuke mengabarkan bahwa CBA akan memberikan gaji besar yang dikabarkan tiga kali lipat lebih besar dari yang diberikan Indonesia.
Aituke juga menyebutkan akan rumor kedekatan Herry Ip dan CBA sudah terjalin cukup lama pada ajang China Open tahun lalu.
Ketua CBA, Zhang Jun kabarnya sempat bertemu dengan Hennry dan makan malam bersama.
Momen itu sendiri tertangkap kamera netizen, namun Herry menolak untuk berkomentar lebih dalam. Pada saat itu, Herry menyebutkan bahwa masih menghormati kontrak dengan PBSI.
Sehingga tawaran menarik dari CBA mendapatkan penolakan halus. Meski begitu, dia tak menutup kemungkinan melatih di luar Indonesia.
“Terima atau pindah di luarkan banyak lamarannya. Yang paling kencang dari China, itu saya sampai dua kali ketemuan di ajak ngobrol dan ditawari. Saya bilang, masih kontrak dengan PBSI tak bisa. Mungkin kalau nanti tak kontrak, memungkinkan. Saya jawabnya itu saja. Akhirnya saya tetap memilih Merah-Putih walaupun tawarannya menggiurkan, tapi buat saya enggak semuanya berpatokan pada materi,” kata Herry pada saat itu.
Post Comment