Bu Guru Salsa Viral Video Joget Tanpa Busana

Minumkopi.com – Baru-baru ini viral sebuah video yang memperlihatkan seorang guru yang bernama bu guru Salsa tengah berjoget tanpa busana.

Tidak hanya berjoget, ia juga memperlihatkan lekuk tubuhnya yang menjadi sorotan banyak warganet.

Video syur yang berdurasi 4 menit 48 detik itu telah beredar di semua platform media sosial seperti Tiktok, X, Telegram sampai grup WhatsApp.

Bu guru Salsa diketahui memiliki nama lengkap Salsabila Rahma yang memiliki nama panggilan Caca dimana dirinya lahir di Jember, Jawa Timur.

Caca sendiri memiliki pekerjaan sebagai seorang pengajar matematika di salah satu Sekolah dasar (SD) di Kecamatan Ambulu, Jember, Jawa Timur.

Baca juga; Berakhir Hari Ini, Diskon Token Listrik Hingga 50 Persen

Bu guru Salsa Dijebak

Ia mengklaim bahwa video tersebut bukan dibuat atas kehendaknya sendiri, melainkan hasil jebakan dari pacarnya yang memanfaatkannya demi kepentingan pribadi.

“Saya sangat menyesal dengan kejadian ini. Video ini terjadi karena saya ditipu oleh seseorang di media sosial,” ujar Bu guru Caca.

“Ini pelajaran berharga bagi saya dan saya sangat jauh dari cerminan seorang guru. Semoga ini juga menjadi pelajaran bagi teman-teman,” katanya.

Salsa mengatakan dirinya ditipu oleh pacar online yang ia temukan di Instagram yang awalnya hanya mengirimkan foto atau video kesehariannya.

Lama kelamaan menjadi hal-hal yang bersifat dewasa karena dirinya di iming-imingi mobil dan hadiah mewah apabila menuruti keinginan pelaku.

Merespon viralnya video dirinya tersebut, bu guru Caca akhirnya buka suara. Didalam klarifikasinya, ia mengakui kesalahan dan  meminta maaf kepada seluruh pihak yang merasa dirugikan.

Usai melakukan permintaan maaf dan mengakui kesalahannya, akhirnya PGRI menerima permintaan maaf dari Salsa dengan tangan terbuka yang di ungkap oleh Humas PGRI, Ilham Wahyudi.

“PGRI sudah menerima, atas nama PGRI, atas nama Pengurus Besar PGRI, dan Ketua Umum kepada saya sudah bertemu dengan bu Salsa,” jelas Ilham Wahyudi.

Perlu diketahui, pihak PGRI juga mengingatkan bahwa kejadian ini harus menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar lebih berhati-hati.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa privasi dan etika dalam penggunaan media sosial harus selalu dijaga.